Pembelajaran Elektronik (E-Learning)

Pembelajaran Elektronik (E-Learning)

Assalamualaikum



Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dikutip dari Wikipedia
E-learning merupakan singkatan dari electronic learning yang merupakan proses belajar dan mengajar cara baru yang menggunakan komputer dan koneksi jaringan sebagai nyawa dalam proses pembelajarannya. Sistem pembelajaran ini awalnya diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Saat ini universitas tersebut, masih dan terus menerapkan sistem pembelajaran ini. Kuliah, kuis, pekerjaan rumah bahkan ujian dilakukan dengan sistem online. Sistem pembelajaran ini juga diterapkan hingga tingkat master/pasca sarjana, yang nantinya perolehan ijazah juga dilakukan dengan mengirimkannya dengan  menggunakan jasa internet.

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.

Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Manfaat pembelajaran elektronik (e-learning) bagi siswa ialah dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

Dan manfaat pembelajaran elektronik (e-learning) bagi pengajara ialah bahwa dosen/guru instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

Adapun keuntungan menggunakan pembelajaran elektronik (e-learning) yakni;
  • Menghemat waktu proses belajra mengajar
  • Mengurangi biaya perjalanan
  • Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhab (infrastruktur, peralatan, dan buku-buku)
  • Menjangkau wilayah geografis yg lebih luas
  • Melatih pembelajar menjadi lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Namun, dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain:
  1. Masih kurangnya kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran.
  2. Biaya yang diperlukan masih relatif mahal untuk tahap-tahap awal.
  3. Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet.
  4. Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu.

Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dikemukakan suatu pokok pikiran atau ide untuk mengkolaborasikan e-learning dengan sistem pembelajaran tradisional di ruangan kelas (classroom-learning). Artinya, jaringan internet dimanfaatkan sebagai sumber dan sarana pembelajaran, sedangkan proses pembelajara tetap dilaksanakan di ruang kelas. Dalam hal ini, internet dijadikan sebagai sumber dan sarana pendistribusian informasi yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan sistem pembelajaran klasik (classroom-learning), pemanfaatan ini dapat diimplementasikan menjadi poin-poin sebagai berikut:
  1. Browsing
  2. Resourching
  3. Consulting dan Communicating.

Referensi :
- http://id.wikipedia.org
- http://www.ubb.ac.id
- http://www.serbapro.com
 
Wassalamualaikum
Previous Post
Next Post

Posted by

0 Comments: